Minggu, 08 Desember 2013

drag bike, teknik star 75%

Namanya balap pasti dari start  ke finish. Tidak mungkin dari finish ke star. Itu namanya otak kamu sudah korslet. Pun begitu di balap dragbike. Di trek lempeng itu, 75% kemenangan ditentukan start. Tentu dengan motor yang kenceng. Salah start, silakan balik badan ke paddock. Menyerah.
Seperti pada Drag Bike IMI Jateng Cup 2012 seri 1 di sirkuit Tawang Mas, Semarang.  Sekitar 250 starter belumba cetak waktu tercepat, ”Star itu 75% kunci suksesnya. Star yang bagus adalah konsentrasi tinggi. Gerakan motor harus sama cepat dengan lampu hijau,” yakin Eko Chodox. Ini orang punya nama di drag, apa ia kata wajib di dengarkan, dipahami dan diikuti.
Joki dragbike memang ahli soal teknik start itu. Motor mereka dari garis start seperti loncat. Saat yang sama tidak ada gejala angkat roda depan dan belakang akan spin. Dulu, joki-joki road race pernah berguru pada mereka soal kecepatan motor dari diam dan lari. Momentup melepas kopling, rpm dan posisi badan mereka sangat pas.
Termasuk Eko itu yang startnya seperti katak. Makanya dijuluki Eko Chodox. Sekarang doski  naik pangkat, pembalap sekaligus bos tim FrogzVeryFastSenoART. ”Kosentrasi sudah harus penuh sejak di waiting zone. Adaptasi dan hitung  interval kedipan lampu start. Pelajari juga cara star pembalap sebelumnya, jika dia melakukan kesalahan jangan ulangi,” kata Eko yang bukan pelawak itu.
Lakukan burn out untuk memanasi ban. engan ban yang panas, kompon akan lengket ke aspal. Ngegrip kata orang. Roda kemungkinan tidak akan cakar di tempat. Membandingkan kompon panas dengan membakar karet. Coba panasi karet kolor dan coba pegang. Panas kan? Juga lengket di tangan. Nah seperti itu maksudnya ban dipanasi.
Lalu? “Posisi badan condong ke depan dengan posisi 45°. Jangan lupa berdoa minta keselamatan dan kemenangan,” urai Chodox yang punya nomor star 26, mirip Dani Pedrosa. Intinya, kata Eko star itu sesuaikan kondisi trek. Harus pandai juga  mainkan kopling, gas dan tekanan angin ban, “Angkanya tak hapal, feeling aja. Ini perlu untuk antisipasi biar tidak sliding. Lebih bagus latihan yang banyak,” lanjut Eko yang berhasil kampiun di beberapa kelas (Hasil Lomba).
Hendra Kecil, yang memang masih kecil akui kalo ilmu Eko Chodox tadi juga ia terapkan. Asal sampeyan tahu, bocah 13 tahun ini memang lagi naik daun. Patut diperhitungkan, ”Start itu memang utama. Gampang-gampang susah. Sudah full kosentrasi, tapi kadang tak mulus juga,” kata Hendra yang sempat kena jump start di kelas bebek 200 cc di Tawang Mas ini.
Antonius Petruk, drag biker kawakan yang kali ini belum hoki. Walau doski melakukan start dengan kosentasi tinggi. Dia sudah pelintir gas sesuai torsi yang diminta, agar motor tidak liar, ”Tetapi kalau motor pelan juga, susah juara. Seperti motor saya ini, ada yang salah dalam riset,” sebut Petruk yang bukan lawan mainnya Bagong, eh, Semar dan Gareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar