Seperti pada Drag Bike IMI Jateng Cup 2012 seri 1 di
sirkuit Tawang Mas, Semarang. Sekitar 250 starter belumba cetak
waktu tercepat, ”Star itu 75% kunci suksesnya. Star yang bagus adalah
konsentrasi tinggi. Gerakan motor harus sama cepat dengan lampu hijau,” yakin
Eko Chodox. Ini orang punya nama di drag, apa ia kata wajib di dengarkan,
dipahami dan diikuti.
Joki dragbike memang ahli soal teknik start itu.
Motor mereka dari garis start seperti loncat. Saat yang sama tidak ada
gejala angkat roda depan dan belakang akan spin. Dulu, joki-joki
road race pernah berguru pada mereka soal kecepatan motor dari diam dan lari.
Momentup melepas kopling, rpm dan posisi badan mereka sangat pas.
Termasuk Eko itu yang startnya seperti katak. Makanya
dijuluki Eko Chodox. Sekarang doski naik pangkat, pembalap sekaligus bos tim FrogzVeryFastSenoART. ”Kosentrasi sudah harus penuh sejak di
waiting zone. Adaptasi dan hitung interval kedipan lampu start.
Pelajari juga cara star pembalap sebelumnya, jika dia melakukan kesalahan
jangan ulangi,” kata Eko yang bukan pelawak itu.
Lakukan
burn out untuk memanasi ban. engan ban yang panas, kompon akan lengket
ke aspal. Ngegrip kata orang. Roda kemungkinan tidak akan cakar di tempat.
Membandingkan kompon panas dengan membakar karet. Coba panasi karet kolor dan
coba pegang. Panas kan? Juga lengket di tangan. Nah seperti itu maksudnya ban
dipanasi.
Lalu?
“Posisi badan condong ke depan dengan posisi 45°. Jangan lupa berdoa minta
keselamatan dan kemenangan,” urai Chodox yang punya nomor star 26, mirip Dani
Pedrosa. Intinya, kata Eko star itu sesuaikan kondisi trek. Harus pandai
juga mainkan kopling, gas dan tekanan angin ban, “Angkanya tak hapal, feeling
aja. Ini perlu untuk antisipasi biar tidak sliding. Lebih bagus latihan
yang banyak,” lanjut Eko yang berhasil kampiun di beberapa kelas (Hasil Lomba).
Hendra
Kecil, yang memang masih kecil akui kalo ilmu Eko Chodox tadi juga ia
terapkan. Asal sampeyan tahu, bocah 13 tahun ini memang lagi naik daun. Patut
diperhitungkan, ”Start itu memang utama. Gampang-gampang susah. Sudah full
kosentrasi, tapi kadang tak mulus juga,” kata Hendra yang sempat kena jump
start di kelas bebek 200 cc di Tawang Mas ini.
Antonius Petruk, drag biker kawakan yang kali
ini belum hoki. Walau doski melakukan start dengan kosentasi tinggi. Dia sudah
pelintir gas sesuai torsi yang diminta, agar motor tidak liar, ”Tetapi kalau
motor pelan juga, susah juara. Seperti motor saya ini, ada yang salah dalam riset,”
sebut Petruk yang bukan lawan mainnya Bagong, eh, Semar dan Gareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar