Minggu, 08 Desember 2013

cara mudah bikin motor kencang

Ada mitos beredar di kalangan penggemar ubahan mesin Yamaha Jupiter-Z. Katanya sih nggak bisa dipapas di bagian atas. Seandainya permukaan atas blok silinder dipangkas lebih dari 1,5 mm, permukaan penahan busing tipis. Akibatnya, busing mudah goyang saat dipasang ke silinder head.
Namanya juga mitos yang bahasa sederhananya bisa dibiliang konon alias kabar angin. Mesti dibuktikan langsung supaya nggak membingungkan. “Makanya banyak orang yang papas blok Jupiter-Z lebih dari 1,5 mm di ambil bagian bawah. Bubut atas dianggap nggak aman,” beber Adriansyah, mekanik Kanzen Racing Team, Jakarta.

“Bukan itu saja problemnya kalau papas blok silinder Jupiter-Z. Hubungannya sama rantai keteng,” tambah Abdul Malik, tunner Yamaha Tunggal Jaya, Serang, Banten.
Coba dilacak dulu kenapa mesti papas blok silinder. Salah satu alasan utamanya adalah untuk meningkatkan kompresi. Bisa dipapas 1 mm, tanpa berpengaruh sama kerja rantai keteng. “Masalahnya berbeda kalau dipapas lebih dari 1 mm. Pastinya gigi sentrik ganti pakai punya Yamaha Vega,” bilang Malik yang asli Betawi.
Setelah dipapas lebih dari 1 mm, panjang rantai ketang Jupiter-Z jadi persoalan. Rantai kepanjangan kalau masih pakai rantai bawaan. “Rantai keteng Jupiter-Z 86 mata. Kalau Vega-R, ukurannya 84. Itu problem yang sebenarnya,” ungkap Malik.
Silakan bubut lebih dari 1 mm. Kata Malik ada yang cari aman kalau papas sampai 2 mm. Paling aman dikurangi 1 mm bagian atas dan 1 mm bagian bawah blok. “Cuma cari aman. Kalau 2 mm di bagian bawah blok terlalu mepet sama crankcase,” ujar Malik yang berambut kriting.
>Rantai Keteng Substitusi
Akibat memapas silinder drastis dan naik stroke, blok silinder berubah ukuran. Bisa berkurang atau malah bertambah panjang. Akibatnya, rantai keteng standar tentu sudah tidak bisa dipakai lagi. Solusinya harus subtitusi pakai punya motor lain.
Efek papas silinder, tidak repot cari gantinya. “Keteng standar masih bisa dipakai, tinggal cari setingan. Bisa dicari pada mendemnya kepala piston, atau ngencengin tensioner. Yang pasti, dicari agar nggak kendur,” terang Ahon, mekanik handal khusus motor korek 4-tak from Depok.
Ada langkah efektif dibanding pusing cari setingan di langkah piston atau utak-atik tonjokan tensioner. Maksudnya tentu biar rantai enggak kendur. “Misal di Jupiter, tinggal ganti pakai satu set punya Vega,” terang Yong Mustafa, kiliker Kemayoran, yang juga jago bikin motor kencang drag atau kohar alias korek harian.
Penggantian itu harus berikut gigi sentriknya. Soalnya bukan cuma jumlah rantai yang lebih pendek dan kecil. Gigi sentrik juga beda. “Yang sama dengan Vega cuma Honda Grand. Kalau motor lain sama, cuma beda di panjang,” tambah Ahon lagi.
Nah, untuk motor yang naik stroke, persoalannya pasti mencari rantai keteng lebih panjang. “Naik stroke di atas 10 mm, lazimnya pakai punya Tiger, Karisma atau Satria F-150. Itu bisa diterapkan untuk banyak motor. Termasuk Mio yang mau naik stroke. Soalnya, jumlah mata rantai keteng Karisma atau Tiger lebih dari 92 mata,” beber Adlan Songa, mekanik Putra Zidan di Jl. Joglo, Tangerang.
Sementara, untuk motor Suzuki, Smash bisa ambil punya Shogun 125. Kan jumlah mata rantai keteng Smash hanya 88 mata. Kalau butuh lebih panjang, bisa ambil punya Shogun yang 92 mata,” papar Herman Lo, nama lain Ahon.
Pas ketemu persoalan kebutuhan keteng nanggung, diakali dengan pemotongan jumlah mata. “Standarnya kurang panjang, sementara kalau ganti malah jadi kepanjangan, maka bisa dipotong. Seperti mata rantai biasa, minimal 2 mata,” terang Ahon yang juga sering naikin stroke.
Ada juga kiat Ahon lain. Substitusi bisa diambil dari rantai standar bekas yang sudah agak molor. “Nah, kadang justru pas. Saya sering berburu rantai keteng bekas, tapi yang nggak kendur banget lho,” papar mekanik berambut lurus ini.
>Obat Kompresi Bocor
Pengguna Suzuki Satria F-150 yang sudah melakukan bore up seringkali mengalami bocor kompresi. Kejadian ini begini langganan menimpa mereka yang sudah aplikasi piston Scorpio atau bore up hingga 190 cc.
"Hal itu karena bocor di bagian paking jika masih ngotot mengandalkan material standar," kata Didi Nurhadi, mekanik D2M di Jl. Kapin, No.1, Kalimalang, Jakarta Timur yang sering menggarap modifikasi Satria F-150 bore up.
Setelah meneliti beberapa masalah yang terjadi, akhirnya Didi menemukan bahan paking yang jitu untuk mengatasi masalah tadi. Yakni, menggunakan bahan tembaga.
"Keunggulan menggunakan tembaga adalah lebih kuat dan lebih megang antara head dan blok bawah. Sehingga gak bakalan bocor lagi. Tebal paking baru ini 0,9 mm dan cukup pakai satu lapis," lanjut
mekanik bujangan ini.
Sebenarnya ketebalan itu sama dengan kondisi asli. "Tebal paking orisinal 0,9 mm tapi 3 lapis. Nah kalau ini cukup 1 lapis dengan ketebalan sama. Paking yang berlapis juga makin besar kemungkinan bocor," tambah pria yang cukup disegani di komunitas drag bike Jakarta ini.
Oh, ya! Untuk jalur olinya juga harus dipindah ke samping. "Caranya dengan membuat jalur baru yang besar lubangnya seukuran baut 10," tambah mekanik yang bisa dicall lebih jauh untuk urusan paking ini di nomor 0856-1093-007.
>Perlebar Lubang Crankcase
Main bore up kalau sudah pakai piston gede, juga harus dibarengi penggunaan boring besar. Nah, supaya boring bisa masuk ruang crankcase, tentunya juga wajib perbesar lubang crankcase. Namun risikonya harus ngibrit ke tukang bubut dulu.
Kalau sudah masuk tukang bubut, butuh waktu lama buat antre. Kalau mau cepat, harus kasih tips dulu. baru deh tambah sama biaya yang harus dikeluarkan. Ketimbang repot, boleh coba pakai tool-kit untuk memperbesar lubang crankcase keluaran Kawahara.Alatnya sederhana dan bisa digunakan siapa saja. Untuk sementara baru bisa digunakan untuk Mio atau Nouvo. “Terdiri dari as utama dan bulatan seperti piringan tapi tebal. Untuk menggunakannya cukup dibantu bor tangan,” jelas Coki alias Yessy Liga Siswanto, bos Kawahara.Untuk menggunakan barang yang aslinya buatan Taiwan ini harus belah mesin dulu. Maksud utamanya untuk melepas setang piston alias seher supaya tidak menghalangi proses pelebaran jalan, eh maksudnya lubang crankcase. Juga lepas dulu empat baut tanam pengikat silinder.Setelah dibelah, crankcase disatukan tanpa isi. Dilanjut pasang tool kit bore up yang dilengkapi 4 baut yang dibenamkan di bekas lubang baut tanam pengikat silinder. Selanjutnya tinggal pasang gerinda tangan yang diikatkan dengan adaptor. Bila gerinda diputar, mata bubut akan memakan daging crankcase. Namun supaya tidak terlalu lebar, mata bubut harus diseting dulu. Info lebih jelas penggunaan perkakas khusus seharga Rp 1 juta ini silakan main ke Kawahara Racing di Jl. Cendrawasih, No. 6E-F,Sawah Lama,Ciputat, Tangerang.Telepon (021) 70993827.
PEMBESARAN KLEP
Pakai klep besar sering d pakai d motor kohar sekarang.....yg tujuannya supaya flow/aliran b.bakar k ruang bakar biar meningkat...sehingga jd motor UUD(ujung ujungnya d adu) cz performa motor dirasa dah naek........tapi...................
PEMBESARAN KLEP ADA BATASNYA GAN.........................BERDASAR PADA cc MOTOR ENTE.....
Kalau pembesaran klep terlalu besar n sembarangan tanpa d ikuti perbaikan porting seiring pembesaran klep flow bukannya bagus tp yg ad flow malah terganggu...velocity/kecepatan b.bakar harus antara 50-80m/dtk....ngetesnya....silahkan pinjam flowbench....:D
batasan pembesaran klep bs dilihat dr diameter piston tiap motor,klep masuk batasannya 50-55% dr diameter pston....
jika pengen torsi gede pakai klep yg 50% dr diameter pston......jika pingin power maksimum ya 55% dr diameter pstn......tp mengorbankan putaran bawah.....jika pingin keduanya....ambil ukuran yg paling efisien
itu kan untuk menentukan klep in........gimana ma klep ex,ap sama nentuinnya ma klep in.....tentu beda donk.....
Klep ex bergantung pada klep in,mudahnya diameter klep ex ya dari prosentase dr diameter klep in bukan dr diameter piston lg,cz tertuju pada sistem pembilasan ruang bakar.khusus klep buang patokannya dari 80-85% dr diameter klep in...
jadi ketika mesin sudah bore up..tentu harus itung ulang gan.....
smoga membantu...........
Diposkan oleh DexelCorp di 09.18 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
BERBENAH JALUR B.BAKAR/TRANSFER PORT 2tak.
Transfer port 2t std kyk f1z,satria,tornado,crystal sampe rgr ma mtor jambret/rx king dianggap bnyk lekukan g rata n d bbrapa bgian ad benjolan akibt dr cetakan pabrikan shngga menghambat laju aliran gas segar dr ruang crankcse yg menuju k ruang bakar.
Guna memperbaiki laju b.bakar n menambh tnaga mesin harus UUD(ujung ujungnya d oprek)wekekekek........
Ini akan menjadikan jalur bebas hambatan bagi si gas segar yg brangkat dr ruang crankcse menuju k ruang bakar.:D
ad 2 jenis transfer port yg d pakai pabrikan pmbuat mtor 2 ketuk ini.
-transfer port biasa digawangi ninja,fiz,rxz,rxking,rzr.
-transfer port dgn tmbhan boost port digawangi tornado,satria,crystal.
Bwt pmakai mtor 2t dgn transfer port biasa kyk fiz yg bntk std kn bnyak bnjolannya n g rata tuh.jalan kyk gni prlu dratain bkn pke aspal ato d cor lho,tp d ratain n d gedein pake mata tuner/mata korek.udh nih,belum sob kelar dratain lari k boring/liner yg sejalan ma transfer port kn trllu membentuk sudut tuh,hajar jg pke mata tuner trus djadikan sudut lancip.
Beralih k
mtor2 yg pakai boost port n ingin upgrade tnaga jg bs coy.bentuk boost port yg sempit letaknya d liner it yg menghambat gas segar yg menuju k ruang bakar bro.
Caranya tinggal potong n dirucingkan seiring dgn membesarkan jg transfer area trutama tiang yg membaginya tiang it bs ente tipis kn ato bs ente hilangkn skalian,guna melancarkan aliran gas segar k ruang bkar shngga akselerasi mesin jd bgus .
Trakhir smw it bth UUD(ujung ujungnya duit)bagi yg pemilik mtor tp g pny alat2.hehe.....^_^V
Diposkan oleh DexelCorp di 09.18 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
BORE UP HONDA 100CC PAKAI PISTON SONIC
Mendongkrak tenaga mesin Honda 100cc itu susah-susah gampang. penyebabnya, jarak keempat baut silinder terlalu dekat dengan liner atau boring. karena terlalu dekat, susah untuk dibore up gede-gedean, itu karena pilihan diameter piston pengganti jadi terbatas.kalo enggak tahu cara mengakalinya, memang begitu. tanpa geser baut mesin, paling besar hanya bisa pakai piston 54-55 mm. itu pun, boring sudah tipis dan mesin jadi cepat panas.untuk mengakali masalah ini, honda legenda dengan 100cc bisa adopsi piston honda Sonic dengan diameter piston 58 – 60mm.yang mesti dilakukan pertama kali adalah bongkar seluruh mesin, artinya bagian crankcase juga ikut dibuka.setelah itu, bubut bagian mulut crankcase yang menghadap pantat blok silinder sebanyak 3mm. bagian crankcase tetap kudu dibubut agar boring baru bisa masuk.kemudian lanjut ke silinder blok sendiri, sebelum memasang atau menentukan liner piston baru, kudu bilang ke tukang bubut, jelaskan papas bagian blok yang punya jarak renggang dengan baut blok sebanyak 2 mm.
jika langkah pertama sudah, lanjut membubut bagian blok yang berjarak lebih rapat. minta ke tukang bubut untuk menyamakan diameter agar berbentuk bulat sepenuhnya. tapi tukang bubut pasti sudah tahu harus bagaimana selanjutnnya, karena mereka juga biasanya sudah berpengalaman.nah… setelah itu baru pasang liner baru dengan diameter 60,5 mm, lalu tinggal pasang piston. mau ukuran 58 atau 60 mm, tinggal tentukan sesuai kebutuhan.setelah semua proses diatas dilakukan, sudah tentu kompresi melonjak dan tenaga lebih yahut…, karena kompresi tinggi, maka alangkah baiknya jika menggunakan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, untuk menghindari ngelitik karena knocking.
Porting Polish
Lepas packing, pake 1 aja yang tengah
Busi Sindengen Iridium
Karbu RX-King, PJ 20 MJ 150
PAIR dinon-aktifkan
Kabel koil potong 2 cm
Pulser dimundurin 2 mm
Per kopling di ganjal 1 mm
Semi open filter
Celah klep in 0,07 mm out 0,1 mm
Klep in maju 1 mata, out mundur 1 mata
Gear 13/43
Performa: gigi 4 120 kpj (mentok limiter)..gigi 5 135 kpj…gigi 6..blum pernah ketemu jalan yg cukup sepi buat full throttle…
Diposkan oleh DexelCorp di 08.21 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
tabel spuyer ne...
“Karburator yang mampu memuaskan keinginan jutaan orang “
Alias karbu sejuta umat, disukai banyak orang karena fiturnya :
    * Ukuran venturi bebas memilih mulai dari 20mm ada, ampe segede gajah 38mm ada. Yang asli SUDCO bisa kalian liat tuh setelan gas (stasioner) warna item kecil. Jadi yang biasa kalian pake warna kuning itu adalah punya NSR SP, alias bukan SUDCO punya, bukan PE no.1 nya. Ya gpp namanya performa menyesuaikan kantong cekak hehehe..
    * SKEP bulat berlapis Chromium
    * Performa tinggi dengan harga ekonomis
Bagi penyuka kecepatan, cocok untukharian maupun balap drag motor bebek 105-125cc maupun kelas skutik bore up hingga 200 cc karena kemampuannya untuk direamer menjadi 31mm.
PJ Carburetors
           
 “Karburator terbaik untuk motor 2 TAK”
PJ karburator sudah terbukti kemampuannya karena skep model oval yang unik ini. Memiliki kemampuan untuk membuat mesin memiliki respon jauh lebih cepat daripada karburator standard ber-skep bundar. Keuntungannya adalah akselerasi lebih cepat dan peningkatan performa mesin.
PJ Features
    * Oval skep dilapisi chrome licin untuk respon gas terbaik
    * Ukuran skpe lebar untuk menambah tenaga dan meningkatkan aliran udara pada RPM bawah ke tengah.
    * Mudah untuk setting basah dan mengontrol kecepatan
    * Kemudahan spare part dan ukuran jet
    * Model sangat popular
PJ Oval 34mm slide ini sangat cocok untuk ATV & Motocross. Karburator ini banyak di aplikasi bikers CBR 150cc dan lainnya.
PWK General: PWK Carburetors
“Menghasilkan tenaga tanpa kompromi”
Dunia motorcross kenal PWK. Karburator KEIHIN satu ini sangat dominan pada mesin motorcross, karena kehebatan performa mereka beradaptasi dengan banyak merk mesin pabrikan. Inilah Performa superior karburator KEIHIN.
PWK Features
    * Skep SEMI FLAT (D) dengan lapisan Chrome untuk respon sempurna dan flow lebih besar pada RPM tinggi
    * Ukuran mulut karburator yang lebih besar untuk maksimalisasi tenaga.
    * Kemudahan setingan karburator.
    * Quad Vents: Mengurangi tenaga drop saat udara melewati venturi
    * PWK Air Strikers: Mengarahkan udara langsung menuju nosel utama untuk membangkitkan sinyal dan respon gas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar